logo-icon

Berjuang untuk pemenuhan hak-hak Seksual dan Kesehatan Reproduksi

PROFIL LEMBAGA

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang adalah salah satu cabang PKBI Jawa Tengah yang berdiri sejak tahun 1970. Fokus utama PKBI Kota Semarang adalah isu-isu kesehatan reproduksi. Kegiatan awal mula PKBI Kota Semarang adalah kegiatan layanan klinik seperti layanan keluarga berencana (kontrasepsi) dengan sistem kafetaria, pengobatan infeksi menular seksual (IMS) serta promosi kesehatan.

Agenda dan Publikasi

Ketua PKBI Cabang Kota Semarang

Slamet Riyadi

Empat belas tahun pengalaman dalam bidang kesehatan seksual dan reproduksi khususnya HIV-AIDS dan pemahaman menyeluruh tentang berbagai aspek bidang tersebut - seperti hak asasi manusia, hukum, sosial, jender, dan banyak aspek lainnya. Saat ini menjadi Ketua Pengurus PKBI Cabang Kota Semarang, lembaga nirlaba yang mempunyai visi keluarga bertanggung jawab dan toleran.

Direktur Eksekutif

M. Afifunnaim, M.Pd

M. Afifunna’im atau sering dipanggil dengan Afif, adalah pria kelahiran 13 Desember 1990 dari Kabupaten Demak, beliau adalah seorang sarjana pendidikan di UIN Walisongo Semarang, serta sudah selesai menempuh pendidikan magister di Program Pascasarjana UNNES Prodi Pendidikan Dasar (Dikdas) IPA. Beliau adalah seorang yang mencintai dunia pendidikan dan dunia organisasi, khususnya berkaitan dengan isu sosial, masyarakat serta kesehatan.

Prinsip hidup yang beliau pegang adalah “Balas dendam yang terbaik adalah dengan menjadikan dirimu lebih baik, do the best don’t feel the best”.

Manajer Keuangan

Ulfa Nur Izza, SKM

Terlahir di Semarang sebagai anak ke 2 dari 2 bersaudara. Masa sekolah yang dihabiskan seluruhnya dari TK – Kuliah di Semarang. Menyelesaikan gelar Sarjana di UNNES Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dengan menyandang status sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat, terjun ke PKBI yang kebetulan sesuai dengan ilmu yang didapat yaitu di bidang kesehatan. Berawal dari Petugas Lapangan saat mendampingi Wanita Pekerja Seks (WPS) baik itu di non lokalisasi maupun di lokalisasi kemudian “tercemplung” di dunia keuangan karena harus menjadi staff keuangan program.

Motto hidup beliau adalah "Jangan suka mempersulit hidup orang lain".

Koordinator Griya ASA

Wiwik Sugiatmi, S.Psi

Mak wik, sapaan akrab dari Wiwik Sugiatmi saat ini mempunyai kesibukan yang luar biasa. Mulai bergabung di PKBI kota Semarang tahun 2006 program GRIYA ASA dan penanggulangan HIV/ AIDS di kota Semarang dengan mendampingi WPS lokalisasi dan non lokal (jalanan, panti pijat, freelance). Suka duka sering mewarnai kehidupannya selama mendampingi orang-orang yang rentan tertular HIV/AIDS, seperti laki-laki RISTI (Resiko Tinggi), WPS (Wanita Pekerja Seks), bumil, TG (Transgender), MSM ( Male Sex Male), PWID (Pecandu Narkoba Suntik), dan pendampingan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Staf Griya ASA

Tubagus Rueben Marvin, M.Amd.

Biasa saya dipanggil Ruben, lahir dan besar di Jakarta. Sejak 2017 bergabung dengan PKBI Kota Semarang sebagai petugas penjangkau untuk komunitas PWID dan NAZPA lainnya, harapan saya dengan bergabung selain memberikan pencapaian hasil kerja yang baik juga saya dapat berbagi pengalaman, informasi, mengedukasi serta dapat membantu teman –teman yang saat ini masih bermasalah dengan penggunaan NAPZA , selain itu pekerjaan ini merupakan sebuah tantangan untuk tetap bertahan menjalankan proses Recovery saya karena harus mendampingi, bertemu dan berhadapan dengan kelompok dampingan yang sebagian mereka saat ini masih pengguna aktif.

Motto hidup beliau adalah "JUST FOR TODAY".

M. Abdul Basyid, M.Pd

Muhammad Abdul Basyid adalah seorang pria gagah namun lembut yang lahir di kota wali (Demak) pada tanggal 7 Nopember 1990. Tahun 2014, beliau resmi bergabung di PKBI Kota Semarang. Saat ini beliau dipercaya sebagai staf pemberdaya komunitas WPS di Kota Semarang dalam project Klinik Pemberdaya Komunitas SUM 2 USAID. Staf pemberdaya bertugas memberikan informasi tentang kesehatan serta melakukan pemberdayaan pada komunitas WPS agar bisa menjadi manusia yang berdaya. Tugas ini menuntut beliau untuk mampu berempati dan mudah berkomunikasi dengan kelompok dampingan (WPS Semarang). Beruntung pengalaman hidup dan pengalamannya di Gerakan Pramuka menjadi bekal beliau mengerjakan tugasnya. Walaupun study beliau di dunia pendidik namun tidak mengurangi semangatnya untuk belajar dalam isu-isu HIV AIDS.

Motto hidup beliau "Hiduplah sederhana tapi berkualitas".

Koordinator Klinik Griya ASA

Lina Kusumaningrum, Amd.Keb.

Lina Kusumaningrum adalah seorang midwife (bidan) yang ramah, supel, periang dan mudah bergaul. Pada tahun 2009, Lina Kusumaningrum bergabung di Klinik Griya ASA PKBI Kota Semarang, sebagai Bidan dalam Project FHI USAID dilanjutkan sebagai bidan pelaksana paska Project FHI berakhir. Saat ini, beliau menjadi staf klinik pada Project Klinik Pemberdayaan Komunitas SUM2 USAID. Klinik Pemberdayaan Komunitas adalah konsep klinik yang komprehensif, yang tidak hanya melakukan pelayanan kesehatan, tetapi juga melakukan pemberdayakan pada pasien. Selain itu, beliau juga sibuk mengelola Bidan Praktek Mandiri (BPM) yang didirikannya pada tahun 2013. BPM yang berlokasi di rumahnya sendiri melayani Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) serta kesehatan reproduksi. Kesibukannya yang lain adalah menjadi pengurus anggota IBI Ranting II Semarang Selatan.

Manager Griya PMTCT

Nurul Aini, Amd.Keb.

Bidan Nurul Aini bertugas di PKBI Kota Semarang sejak Februari 2014. Dahulu Kantor PBKI masih berlokasi di Lokalisasi Sunan kuning. Yang mana pelayanan klinik masih berfokus pada para kerja seks disana. Awal masa kerjanya di Sunan Kuning, bidan Nurul merasa canggung dengan lokasi dan pasien yang harus ditanganinya. Seiring berjalannya waktu bidan Nurul bisa beradaptsi dan dapat diterima dikalangan para pekerja seks.

Motto hidup beliau adalah "Berbuat baiklah tanpa ada alasan".

Manager KDS Dewi Plus

Anita Toursia, A.Md.Par

Anita Thoressia lebih dikenal dengan panggilan bunda Nita, lahir di Palembang dan pernah bekerja sebagai staf Administrasi di sebuah perusahaan dealer voucher terbesar di kota Semarang. Pendidikan terakhir D3 Pariwisata di kampus Widya Dharma di Palembang. Mengawali menjadi relawan di PKBI Kota Semarang bukanlah cita-citanya tapi justru membawa hidupnya berkecimpung di dunia kesehatan khususnya di bidang HIV dan AIDS dan menjadi aktivis HIV sampai sekarang ini. Mulai bergabung di program Griya asa di tahun 2014 dan mulai mengikuti pelatihan sebagai petugas lapangan dan menjadi pendamping ODHA dan MK.

Motto hidup beliau adalah "Be yourself".

Koordinator Program Griya Muda

Yayan Mahfuzin, S.Sos

Bergabung menjadi Relawan di Youth Center Griya Muda PKBI Kota Semarang dari 2017- sekarang. Selama menjadi relawan Griya muda dari 2017-2018, diberi kesempatan untuk mengikuti youth forum yang mana pesertanya dari youth center yang ada di Jawa tengah dan komunitas-komunitas remaja lainnya. Selain itu, Griya muda pernah diamanti untuk membantu projeck dari DKT Indonesia- PKBI Jawa Tengah sebagai co-fasilitator di SMA/SMK cilacap bersama dengan PILAR dan Teman-teman Youth center Kebumen untuk sosialisasi tentang Kesehatan Reproduksi. Pada 2019, diberi kesempatan untuk belajar menjadi pengurus remaja di PKBI Jawa Tengah. Hingga pada tahun 2020, diamanahi untuk melanjutkan nahkoda kepemimpinan di Griya muda dan menjadi admin di lembaga.

Motto hidup beliau "di atas langit, masih ada langit. Be humble dan terus belajar sampai akhir hayat"

Koordinator Program Litbang

Isa Aulia Rohman, M.Pd.

Terlahir dengan pemberian nama Isa Aulia Rohman, lahir di Kudus, 18 Oktober 1994, lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tahun 2016. Awal mula terjun ke PKBI Kota Semarang sebagai relawan remaja. Setelahnya diberikan kepercayaan sebagai Koordinator Program Remaja (Youth Center Griya Muda). Disamping itu, saya juga menjadi data entry Klinik PKBI yakni Klinik Griya Asa dan mempunyai peran aktif dalam program belajar mengajar di Rumah Detensi Imigrai (Rudenim). Kemudian, menjadi memiliki pengalaman sebagai Staff Monitoring dan Evaluasi program Global Fund Funding Request SSR PKBI Kota Semarang.

Motto hidup beliau "Life becomes meaningful, if we mean for others".

Gallery

program

Griya ASA

Pendampingan dan penyuluhan pada kelompok beresiko tinggi HIV seperti pekerja seks, pengguna narkoba suntik, lelaki seks dengan lelaki, warga binaan penjara dan sebagainya.

Klinik Griya ASA

Menyediakan layanan kesehatan yang ramah terutama kesehatan reproduksi.

Griya PMTCT

Memberikan penyuluhan dan pengobatan pada wanita subur dan ibu hamil tentang pencegahan HIV.

KDS Dewi Plus

Mendampingi dan memberikan dukungan psikologisosial pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).

Griya Muda

Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi serta layanan konseling pada remaja.

Penelitian dan Pengembangan

Menyediakan pelayanan pendidikan, penelitian dan kemah kerja untuk masyarakat, akademisi dan peneliti terkait isuisu yang ditangani PKBI Kota Semarang.

mitra