logo-icon

Berjuang untuk pemenuhan hak-hak Seksual dan Kesehatan Reproduksi

PROFIL LEMBAGA

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang adalah salah satu cabang PKBI Jawa Tengah yang berdiri sejak tahun 1970. Fokus utama PKBI Kota Semarang adalah isu-isu kesehatan reproduksi. Kegiatan awal mula PKBI Kota Semarang adalah kegiatan layanan klinik seperti layanan keluarga berencana (kontrasepsi) dengan sistem kafetaria, pengobatan infeksi menular seksual (IMS) serta promosi kesehatan.

Agenda dan Publikasi

08 September 2024

Kondisi ODHIV di Kota Semarang

post-header


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Orang dengan HIV (ODHA) akan mengalami penurunan kekebalan tubuh, sehingga rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), kondisi yang lebih serius di mana tubuh hampir tidak memiliki kemampuan untuk melawan infeksi.

Kondisi orang dengan HIV (ODHIV) di suatu wilayah dapat digambarkan melalui beberapa aspek penting yang mencakup aspek kesehatan, sosial, ekonomi, serta akses terhadap layanan kesehatan.

Berikut adalah beberapa poin yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi tersebut:

Prevalensi dan Insiden HIV:

  • Tingkat prevalensi HIV di wilayah tersebut, yakni persentase populasi yang hidup dengan HIV.
  • Angka insiden baru, yaitu jumlah kasus baru HIV yang terdeteksi dalam periode waktu tertentu.

Akses terhadap Pengobatan:
  • Ketersediaan dan aksesibilitas obat antiretroviral (ARV) bagi ODHIV.
  • Kualitas layanan kesehatan, termasuk konseling dan tes HIV yang mudah diakses.
  • Hambatan terhadap pengobatan seperti stigma atau diskriminasi yang menghalangi ODHIV untuk mencari bantuan medis.

Kesehatan dan Kualitas Hidup :
  • Kondisi kesehatan umum ODHIV, termasuk komorbiditas yang mungkin terjadi seperti tuberkulosis, hepatitis, atau infeksi oportunistik lainnya.
  • Kualitas hidup sehari-hari ODHIV, yang bisa dipengaruhi oleh status ekonomi, dukungan sosial, dan stigma yang mereka hadapi.

Stigma dan Diskriminasi :
  • Tingkat stigma sosial terhadap ODHIV, yang seringkali mempengaruhi akses mereka terhadap pekerjaan, perumahan, dan layanan kesehatan.
  • Upaya pendidikan dan advokasi di masyarakat untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran tentang HIV.

Sosioekonomi :
  • Dampak HIV terhadap kondisi ekonomi ODHIV, termasuk kemungkinan pengangguran, kemiskinan, dan kesulitan akses ke kebutuhan dasar.
  • Dukungan sosial dan ekonomi yang tersedia untuk ODHIV, seperti bantuan keuangan atau program sosial dari pemerintah dan LSM.

Pencegahan dan Pendidikan :
  • Program pencegahan HIV yang ada, termasuk distribusi kondom, pendidikan seksual, dan program jarum suntik steril.
  • Kesadaran masyarakat tentang HIV, cara penularan, dan pentingnya tes HIV secara rutin.

Kebijakan dan Dukungan Pemerintah :
  • Kebijakan pemerintah setempat terkait HIV, seperti program nasional atau lokal untuk pencegahan, pengobatan, dan perawatan.
  • Kemitraan dengan organisasi non-pemerintah (LSM) dan badan internasional untuk mendukung ODHIV.


Tantangan yang Dihadapi ODHA
ODHA sering menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi kesehatan maupun sosial. Secara medis, mereka mungkin mengalami gejala seperti kelelahan kronis, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga infeksi oportunistik yang bisa mengancam nyawa. Secara psikologis, ODHA sering menghadapi stigma dan diskriminasi dari masyarakat, yang dapat menyebabkan isolasi sosial, depresi, dan kecemasan.

Pengobatan dan Manajemen HIV
Kemajuan dalam pengobatan HIV telah mengubah diagnosis ini dari kondisi yang mengancam jiwa menjadi penyakit kronis yang dapat dikelola. Terapi Antiretroviral (ART) adalah pengobatan utama bagi ODHA. ART bekerja dengan menekan replikasi virus dalam tubuh, menjaga jumlah virus tetap rendah, dan membantu mempertahankan jumlah sel CD4. Dengan perawatan yang tepat, ODHA dapat hidup sehat dan memiliki harapan hidup yang mendekati normal.

Harapan dan Dukungan untuk ODHA
Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang HIV sangat penting untuk mengurangi stigma dan diskriminasi. Dukungan sosial, akses ke layanan kesehatan, dan program konseling dapat membantu ODHA menjalani hidup yang lebih baik. Selain itu, peningkatan dalam pengembangan obat dan vaksin memberikan harapan bahwa suatu hari HIV dapat benar-benar diberantas. ODHA bukan hanya bertahan hidup, tetapi juga bisa hidup produktif dan bahagia dengan dukungan yang tepat. Penerimaan, kasih sayang, dan solidaritas dari masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi mereka.

Gallery

program

Griya ASA

Pendampingan dan penyuluhan pada kelompok beresiko tinggi HIV seperti pekerja seks, pengguna narkoba suntik, lelaki seks dengan lelaki, warga binaan penjara dan sebagainya.

Klinik Griya ASA

Menyediakan layanan kesehatan yang ramah terutama kesehatan reproduksi.

Griya PMTCT

Memberikan penyuluhan dan pengobatan pada wanita subur dan ibu hamil tentang pencegahan HIV.

KDS Dewi Plus

Mendampingi dan memberikan dukungan psikologisosial pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).

Griya Muda

Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi serta layanan konseling pada remaja.

Penelitian dan Pengembangan

Menyediakan pelayanan pendidikan, penelitian dan kemah kerja untuk masyarakat, akademisi dan peneliti terkait isuisu yang ditangani PKBI Kota Semarang.

mitra