logo-icon

Berjuang untuk pemenuhan hak-hak Seksual dan Kesehatan Reproduksi

PROFIL LEMBAGA

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang adalah salah satu cabang PKBI Jawa Tengah yang berdiri sejak tahun 1970. Fokus utama PKBI Kota Semarang adalah isu-isu kesehatan reproduksi. Kegiatan awal mula PKBI Kota Semarang adalah kegiatan layanan klinik seperti layanan keluarga berencana (kontrasepsi) dengan sistem kafetaria, pengobatan infeksi menular seksual (IMS) serta promosi kesehatan.

Agenda dan Publikasi

20 Maret 2024

Kegiatan Support Group Meetings (SGM) Untuk PWID di Pasar Bulu

post-header


Kegiatan ini merupakan pelaksanaan yang dilakukan di awal semester pertama tahun 2024, yang dimana kegiatan ini kembali menyasar kelompok yang memiliki titik kumpul Pasar bulu, barusari, yang diantaranya merupakan petugas parkir di pasar tersebut dan salah satunya juga yang ditunjuk oleh pengelola dinas Pasar bulu sebagai penanggung jawab yang mengelola lahan parkir di wilayah seputar Pasar bulu. Dan dalam pelaksanaan ini merupakan pengulangan pada peserta yang sudah 6 bulan lalu di tes, sehingga kegiatan ini kembali untuk melakukan pemeriksaan terkait status HIV para peserta yang dimana masih adanya perilaku beresiko yang terjadi pada kurun waktu 6 bulan belakang, lalu kondisi saat ini juga hanya tersisa beberapa yang masih sesekali menyuntik, sementara lainnya memilih beralih dengan jenis zat lainnya ditambah adanya beberapa peserta baru yang ikut terlibat dalam kegiatan ini yang memiliki latar belakang sebagai penyalahguna jenis stimulant, selain pemeriksaan HIV yang dilakukan oleh Tim mobile VCT Puskesmas Padanaran, juga dilakukannya pemeriksaan gula darah.

Seperti biasanya kegiatan diawali denngan registrasi peserta yang dilakukan oleh Denny selaku PL PKBI Kota Semarang dan sebagai penanggung jawab kegiatan, dikarena peserta yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan dampingannya, dalam kegitan ini juga dihadiri oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Semarang dari bidang P2P yang diwakili oleh Bapak Yusuf Wira untuk membantu melakukan skrining kekerasan pada peserta kegiatan. Setelah proses registrasi selesai lalu dilanjutkan dengan sesi sosialisasi terkait Mental Health yang disampaikan oleh dr. Dwiono sebagai Fasilitator dan selaku Penanggung Jawab Program HIV Puskesmas Pandanaran. Dalam penyampaian materi yang diberikan oleh Fasilitator banyak mengenalkan dasar – dasar penyebab permasalahan mental yang saat ini sering terjadi dikalangan remaja dan berimbas pada perosalan kejiwaan bahkan sampai terjadinya bunuh diri, yang hal ini diakibatkan tidak bisanya membagi, menceritakan atau tidak tahu bagaimana mengatasi sebuah masalah yang dihadapi, selian itu adanya faktor lain seperti, kondisi keluarga ( orang tua bercerai ), bulliying, sampai dengan faktor penyalhgunaan NAPZA.

Berbicara bulliying ini yang sering ditemuakan dikalangan remaja sekolah, komuitas, atau sebuah kelompok yang dimana seseorang yang dianggap paling lemah, yang paling junior bahkan pada kondisi fisik khusus, justru hal – hal tersebut yang dijadikan sebuah objek dalam bulliying, yang ujungnya berakhir pada tindakan kekerasan fisik atau verbal, pelecehan dll, dan situasi itu yang membuat korban merasa tertekan dan berimbas pada masalah mental atau kejiwaannya, kondisi – kondisi ini yang menjadi perhatian Pemerintah melalui pihak – pihak terkait seperti Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, termasuk oleh Kementerian Kesehatan dan tentunya pihak – pihak yang memiliki konsen pada permaslahan bulliying. Keadaan ini juga terjadi pada penyalahguna NAPZA, yang dimana dampak pada penggunaan jenis narkotika yang digunakan bisa saja berdampak akan permasalahan kejiwaannya, faktor ini diakibat oleh terlalu tinggi dosis narkotika yang digunakan sehingga sampai merusak jaringan pada otak atau dampak ketergantungan yang sulit dihentikan juga berakibat tidak kuatnya daya tahan tubuh sehingga mempengaruhi alam bawah sadarnya yang berujung pada tingkatan halusinasi, paranoid yang memerlukan penanganan khusus seperti harus ditangai oleh Psikolog, pemberian oabt – obatan anti depresi oleh Psikiatri dan yang lebih parah sampai masuk rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa.

Setelah pemberian informasi – informasi yang diberikan oleh Fsilitator, kemudian dibuka untuk sesi diskusi dan tanya jawab, diawali oleh Adji yang bertanya jenis NAPZA apa yang bisa berdampak pada masalah kejiwaan? lalu dilanjutkan oleh Septi Cicik yang juga bettanya seputar HIV, dimana Septi bertanya bila perempuan dengan HIV lalu mengandung apakah obat ARV yang diminum tidak berefek pada janin dikandungannya? Dan pertanyaan ketiga oleh Yusuf yang menanyakan bagaimana pengurusan UHC? Kemudian satu per satu pertanyan dijawab oleh dr. Dwiono dengan memberikan penjelasan yang mudah untuk dipahami oleh semua peserta diantaranya, semua jenis narkotika memiliki efek yang bisa saja berdampak permaslahan kejiwaan atau mental bila dosis, penggunaanya sudah masuk di fase yang berat, lalu efek ARV pada bumil, jelas ada efek obat pada janin namun justru itu bumil yang posistif diwajibkan untuk rutin melakukan konsultasi atau control secara berkala ke Dokter untuk melihat pertumbuhan janin serta memastikan si ibu untuk menjaga pol perilakunya sehatnya, dan untuk pembuatan kartu UHC, pserta diwajibkan agar memastikan Puskesmas rujukan dimana, namun bila banyak yang sama Puskesmasnya disrankan oleh Fasilitator agar bisa ditunjuk satu orang untuk mengumpulkan persyaratan yang diperlukan kemudian dibawa ke Puskesmas Pandanran lalu bisa diberikan ke petugas pendaftaran, maka setelah itu akan diproses dalam kurun waktu 1- 2 minggu kedepannya dan kartunya akan dikirimkan ke alamat Ybs. Kemudian setelah sesi diskusi dan tanya jawab, peserta diarahkan untuk dilakukan pengambilan sempel darah oleh petugas laboratorium Nilam A, dan sebelum tes peserta diminta untuk mengisi inform consent yang diberikan oleh Nadtriatul selaku Analis dan dibantu oleh Rahmat.

Proses kegiatan kali ini tidak pemeriksaan HIV saja tetapi juga dilakukan pemeriksaan gula darah, dan kebetulan saat kegiatan juga dihadiri Ketua pengelola dinas pasar bulu yang ikut dalam pemeriksaan tersebut, kemudian setelah selsesai diambil sempel darah lalu oleh Yusuf sebagai perwakilan dari Dinkes Kota Semarang memberikan Link pertanyaan seputar kekerasan kepada peserta yang tinggal menunggu hasil tes HIV nya. Dan sambil menunggu hasil tes, Ruben selaku Koordinator Lapangan PKBI Kota Semarang menyempatkan untuk berdialog dengan peserta untuk menanyakan seputar trend NAPZA yang kembali marak digunakan baik dari pengguna baru atau lama serta pengguna perempuan, dan juga sekilas Ruben memberikan informasi terkait Hepatitis mulai dari penyebab sampai alur pemeriksaan serta akses obatnya yang coba dijelaskan, lalu sambil proses dialog kemudian satu per satu peserta dipanggil untuk dibacakan hasil lalu proses konseling yang dilakukan oleh Sri Harningsih. Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 22 orang, terdiri dari 18 laki – laki dan 4 perempuan, untuk hasil VCT semuanya Non Reaktif, hanya untuk hasil pemeriksaan gula darah ada beberapa peserta yang sangat tinggi hasilnya, dan oleh dr. Dwiono disarankan agar melakukan pemeriksaan ulang atau cek up status kolestelornya, dan setelah semua hasil diberikan dan dibacakan maka kegiatan ditutup dengan pemberian makan dan snack yang telah disiapkan serta penyelesaian administrasi kegiatan.







Gallery

program

Griya ASA

Pendampingan dan penyuluhan pada kelompok beresiko tinggi HIV seperti pekerja seks, pengguna narkoba suntik, lelaki seks dengan lelaki, warga binaan penjara dan sebagainya.

Klinik Griya ASA

Menyediakan layanan kesehatan yang ramah terutama kesehatan reproduksi.

Griya PMTCT

Memberikan penyuluhan dan pengobatan pada wanita subur dan ibu hamil tentang pencegahan HIV.

KDS Dewi Plus

Mendampingi dan memberikan dukungan psikologisosial pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).

Griya Muda

Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi serta layanan konseling pada remaja.

Penelitian dan Pengembangan

Menyediakan pelayanan pendidikan, penelitian dan kemah kerja untuk masyarakat, akademisi dan peneliti terkait isuisu yang ditangani PKBI Kota Semarang.

mitra